Tips Aman Untuk Ibu Hamil Naik Pesawat - Globumil

dr. Mulyadi, Sp.OG || 2024-09-21

Bagi ibu hamil yang merencanakan perjalanan dengan pesawat, penting untuk memahami risiko dan langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil. Meskipun penerbangan umumnya diperbolehkan selama kehamilan berlangsung dengan sehat, beberapa risiko harus diperhatikan untuk memastikan perjalanan tetap aman dan nyaman. Berikut adalah penjelasan tentang risiko yang mungkin timbul serta tips untuk menjaga keamanan dan kenyamanan selama penerbangan.

Risiko yang Mungkin Terjadi Saat Ibu Hamil Terbang

1. Penggumpalan Darah dan Varises
Salah satu risiko utama saat terbang dengan pesawat adalah penggumpalan darah di vena dalam (deep vein thrombosis/ DVT) serta varises. Penerbangan panjang seringkali memaksa ibu hamil untuk duduk dalam waktu lama tanpa bergerak. Hal ini dapat menyebabkan aliran darah melambat dan meningkatkan risiko terjadinya penggumpalan darah. Untuk mengurangi risiko ini, ibu hamil sebaiknya sesekali menggerakkan kaki dan jari kaki. Selain itu, mengenakan kaus kaki atau stoking kompresi dapat membantu menjaga sirkulasi darah tetap lancar dan mengurangi kemungkinan pembengkakan pada kaki.

2. Mual dan Muntah
Pada trimester pertama kehamilan, banyak ibu hamil mengalami mual, muntah, dan kelelahan yang bisa membuat perjalanan terasa sangat tidak nyaman. Sebaiknya, ibu hamil menghindari perjalanan jauh pada 12 minggu pertama kehamilan. Selain itu, risiko keguguran cenderung lebih tinggi pada trimester pertama, meskipun hal ini tidak secara langsung terkait dengan penerbangan. Oleh karena itu, perencanaan perjalanan sebaiknya mempertimbangkan periode ini.

3. Penurunan Kadar Oksigen dalam Darah
Selama penerbangan, tekanan udara di kabin pesawat cenderung lebih rendah dibandingkan tekanan udara di permukaan laut. Penurunan kadar oksigen dalam darah ini umumnya tidak berbahaya bagi janin selama ibu hamil dalam kondisi kesehatan yang baik. Namun, jika ibu hamil merasa sesak napas, pusing, atau gejala lainnya, penting untuk segera meminta bantuan pramugari untuk mendapatkan oksigen tambahan. Memastikan kesehatan pernapasan dan kondisi tubuh sebelum perjalanan sangat penting untuk mengurangi potensi risiko ini.

Waktu Terbaik untuk Ibu Hamil Terbang
Meski terbang dengan pesawat bukanlah hal yang dilarang bagi ibu hamil, memilih waktu yang tepat sangat penting untuk mengurangi risiko dan meningkatkan kenyamanan. Trimester kedua, yaitu antara usia kehamilan 14 hingga 28 minggu, adalah waktu yang ideal untuk melakukan perjalanan udara. Pada fase ini, ibu hamil umumnya sudah lebih beradaptasi dengan kehamilan, mual seringkali mereda, dan risiko keguguran juga lebih rendah dibandingkan pada trimester pertama.

Sebaliknya, setelah usia kehamilan 28 minggu, ibu hamil mungkin merasa lebih sulit untuk bergerak atau duduk dalam waktu lama. Pada tahap ini, beberapa maskapai penerbangan mungkin memerlukan surat keterangan dari dokter yang menyatakan bahwa ibu hamil dalam kondisi sehat dan tidak berisiko mengalami komplikasi. Memasuki usia kehamilan 36 minggu ke atas, sangat disarankan untuk menghindari penerbangan, karena bayi bisa saja lahir lebih awal dari perkiraan. Dengan kata lain, risiko persalinan prematur atau komplikasi lainnya harus diperhitungkan dengan cermat.

Selain itu, jika ibu hamil mengalami komplikasi seperti preeklamsia, ketuban pecah dini, atau tanda-tanda persalinan prematur, perjalanan udara sebaiknya dihindari. Pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh sebelum bepergian dapat memastikan bahwa kondisi kehamilan tidak berisiko dan perjalanan dapat dilakukan dengan aman.

Tips Aman Bepergian dengan Pesawat Saat Hamil

Untuk memastikan penerbangan berlangsung aman dan nyaman, beberapa tips berikut dapat diikuti:

a. Konsumsi Cairan yang Cukup
Selama penerbangan, pastikan untuk minum banyak air guna menghindari dehidrasi. Udara di kabin pesawat cenderung kering, sehingga menjaga tubuh tetap terhidrasi adalah kunci.

b. Kenakan Pakaian Nyaman
Pilihlah pakaian yang longgar dan nyaman untuk mengurangi ketidaknyamanan selama penerbangan. Hindari pakaian yang ketat yang dapat mengganggu sirkulasi darah.

c. Gunakan Sepatu yang Tepat
Sepatu datar dan nyaman lebih disarankan daripada sepatu berhak tinggi. Ini membantu menjaga kenyamanan dan mencegah pembengkakan pada kaki.

d. Pilih Tempat Duduk yang Strategis
Usahakan untuk memilih kursi di dekat lorong yang memungkinkan ibu hamil untuk bergerak lebih leluasa dan mudah beranjak dari tempat duduk.

e. Pasang Sabuk Pengaman dengan Benar
Kencangkan sabuk pengaman di bawah perut untuk menghindari tekanan langsung pada janin. Ini juga penting untuk keselamatan selama turbulensi.

f. Bergerak Secara Teratur
Usahakan untuk tidak terlalu lama duduk di tempat yang sama. Jika memungkinkan, berjalan-jalanlah di lorong pesawat atau, jika tidak bisa, lakukan peregangan kaki secara berkala untuk menjaga sirkulasi darah tetap lancar.

Dengan mematuhi tips-tips ini dan melakukan persiapan yang baik, ibu hamil dapat menjalani penerbangan dengan lebih nyaman dan aman. Selalu konsultasikan dengan dokter untuk memastikan bahwa kondisi kesehatan memungkinkan perjalanan udara, terutama untuk perjalanan jauh. Prioritaskan keselamatan dan kesehatan untuk perjalanan yang menyenangkan.